Nama : Dimas Prasetyanto W
NPM : 12213506
Kelas : 3EA08
PERILAKU KONSUMEN
DEFINISI PERILAKU
KONSUMEN
Perilaku
konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam mencari,
membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah
dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen akan diperlihatkan
dalam beberapa tahap yaitu tahap sebelum pembelian, pembelian, dan setelah
pembelian. Pada tahap sebelum pembelian konsumen akan melakukan pencarian
informasi yang terkait produk dan jasa. Pada tahap pembelian, konsumen akan
melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah pembelian, konsumen
melakukan konsumsi (penggunaan produk), evaluasi kinerja produk, dan akhirnya
membuang produk setelah digunakan.Atau kegiatan-kegiatan individu yang secara
langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk di
dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan
kegiatan-kegiatan tersebut.
Konsumen
dapat merupakan seorang individu ataupun organisasi, mereka memiliki peran yang
berbeda dalam perilaku konsumsi, mereka mungkin berperan sebagai initiator,
influencer, buyer, payer atau user.
Dalam
upaya untuk lebih memahami konsumennya sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen, perusahaan dapat menggolongkan konsumennya ke dalam
kelompok yang memiliki kemiripan tertentu, yaitu pengelompokan menurut
geografi, demografi, psikografi, dan perilaku.
Perilaku
konsumen mempelajari di mana, dalam kondisi macam apa, dan bagaimana kebiasaan
seseorang membeli produk tertentu dengan merk tertentu. Kesemuanya ini sangat
membantu manajer pemasaran di dalam menyusun kebijaksanaan pemasaran
perusahaan. Proses pengambilan keputusan pembelian suatu barang atau jasa akan
melibatkan berbagai pihak, sesuai dengan peran masing-masing.
Peran
yang dilakukan tersebut adalah:
(1) Initiator, adalah individu
yang mempunyai inisiatif pembelian barang tertentu;
(2) Influencer, adalah individu
yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Informasi mengenai kriteria yang
diberikan akan dipertimbangkan baik secara sengaja atau tidak;
(3) Decider, adalah yang memutuskan apakah
akan membeli atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya;
(4) Buyer, adalah individu yang
melakukan transaksi pembelian sesungguhnya;
(5) User, yaitu individu yang
mempergunakan produk atau jasa yang dibeli.
Banyak
faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan pembelian terhadap suatu produk.
Manajemen perlu mempelajari faktor-faktor tersebut agar program pemasarannya
dapat lebih berhasil. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah faktor ekonomi,
psikologis, sosiologis dan antropologis.
Alasan
mengapa seseorang membeli produk tertentu atau alasan mengapa membeli pada
penjual tertentu akan merupakan faktor yang sangat penting bagi perusahaan
dalam menentukan desain produk, harga, saluran distribusi, dan program promosi
yang efektif, serta beberapa aspek lain dari program pemasaran perusahaan.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah :
1. Faktor kebudayaan
Faktor kebudayaan meliputi :
a. Budaya : faktor-faktor budaya
memberikan pengaruhnya paling luas pada keinginan dan perilaku konsumen. Budaya
(culture) adalah penyebab paling mendasar teori keinginan dan perilaku
seseorang.
b. Subbudaya : setiap kebudayaan
mengandung sub kebudayaan yang lebih kecil, atau sekelompok orang yang
mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan
yang sama. Sub kebudayaan meliputi: kewarganegaraan, agama, ras, dan daerah
gegrafis.
c. Kelas sosial : hampir setiap
masyarakat memiliki beberapa bentuk struktur kelas sosial. Kelas-kelas sosial
adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen dan tersusun rapi yang
anggota-anggotanya mempunyai nilai-nilai, kepentingan dan perilaku yang sama.
2. Faktor Sosial
a. Kelompok Referensi
Kelompok
referensi seseorang terdiri dari seluruh kelompok yang mempunyai perngaruh
langsung maupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Beberapa
di antaranya adalah kelompok-kelompok primer, yang dengan adanya interaksi yang
cukup berkesinambungan, seperti keluarga, teman, tetangga dan teman sejawat.
Kelompok-kelompok sekunder yang cenderung lebih resmi dan yang mana interaksi
yang terjadi kurang berkesinambungan. Kelompok yang seseorang ingin menjadi
anggotanya disebut kelompok aspirasi. Sebuah kelompok disosiatif (memisahkan
diri) adalah sebuah kelompok yang nilai atau perilakunya tidak disukai oleh
individu.
b. Keluarga
Kita
dapat membedakan antara dua keluarga dalam kehidupan pembeli, yang pertama
adalah: keluarga orientasi, yang merupakan orang tua seseorang. Dari orang
tualah seseorang mendapatkan pandangan tentang agama, politik, ekonomi, dan
merasakan ambisi pribadi nilai atau harga diri dan cinta. Keluarga prokreasi,
yaitu pasangan hidup anak-anak seseorang keluarga merupakan organisasi pembeli
dan konsumen yang paling penting dalam suatu masyarakat dan telah diteliti
secara intensif.
c. Peran dan Status
Seseorang
umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya (keluarga, klub,
organisasi). Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat diidentifikasikan
dalam peran dan status.
3. Faktor Pribadi
a. Umur dan Tahapan dalam Siklus
Hidup
Konsumsi
seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus kehidupan keluarga. Beberapa
penelitian terakhir telah mengidentifikasi tahapan-tahapan dalam siklus hidup
psikologis. Orang-orang dewasa biasanya mengalami perubahan atau transformasi
tertentu pada saat mereka menjalani hidupnya.
b. Pekerjaan
Para
pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja yang memiliki minat
di atas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu.
c. Keadaan Ekonomi
Yang
dimaksud dengan keadaan ekonomi seseorang adalah terdiri dari pendapatan yang
dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan
hartanya (termasuk presentase yang mudah dijadikan uang), kemampuan untuk
meminjam dan sikap terhadap mengeluarkan lawan menabung.
d. Gaya Hidup
Gaya
hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh kegiatan,
minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup menggambarkan “seseorang secara
keseluruhan” yang berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup juga mencerminkan
sesuatu dibalik kelas sosial seseorang.
e. Kepribadian dan Konsep Diri
Yang
dimaksud dengan kepribadian adalah karakteristik psikologis yang berbeda dari
setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif
konsisten. Kepribadian dapat merupakan suatu variabel yang sangat berguna dalam
menganalisa perilaku konsumen.
4. Faktor Psikologis
a. Motivasi
Motivasi
sebagai tenaga dorong dalam diri individu yang memaksa mereka untuk bertindak,
yang timbul sebagai akibat kebutuhan yang tidak terpenuhi. Motivasi muncul
karena adanya kebutuhan yang dirasakan. Kebutuhan sendiri muncul karena
konsumen merasakan ketidaknyamanan (state of tension) antara yang seharusnya
dirasakan dan yang sesungguhnya dirasakan.
Untuk
memahami kebutuhan manusia, Teori Maslow dan McClelland menggambarkan bahwa
manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan yang berbeda sehingga hal ini dapat
digunakan pemasar untuk mendorong konsumsi suatu produk dan atau jasa.
Adapun beberapa teori perilaku konsumen adalah sebagai berikut:
(1) Teori Ekonomi Mikro.
Teori
ini beranggapan bahwa setiap konsumen akan berusaha memperoleh kepuasan
maksimal. Mereka akan berupaya meneruskan pembeliannya terhadap suatu produk
apabila memperoleh kepuasan dari produk yang telah dikonsumsinya, di mana kepuasan
ini sebanding atau lebih besar dengan marginal utility yang diturunkan dari
pengeluaran yang sama untuk beberapa produk yang lain;
(2) Teori Psikologis. T
eori
ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis individu yang dipengaruhi
oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Bidang psikologis ini sangat kompleks dalam
menganalisa perilaku konsumen, karena proses mental tidak dapat diamati secara
langsung;
(3) Teori Antropologis.
Teori
ini juga menekankan perilaku pembelian dari suatu kelompok masyarakat yang
ruang lingkupnya sangat luas, seperti kebudayaan, kelas-kelas sosial dan
sebagainya.
Pengertian
Pemasaran menurut Stanton adalah suatu sistem keseluruhan dari
kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan,
baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Stanton, 1997).
Pengertian
pemasaran menurut Kotler (2000: 8), pemasaran adalah proses sosial dan
manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan
dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk dengan
pihak lain. Dalam hal ini pemasaran merupakan proses pertemuan antara individu
dan kelompok dimana masing-masing pihak ingin mendapatkan apa yang mereka
butuhkan/inginkan melalui tahap menciptakan, menawarkan, dan pertukaran.
Definisi
pemasaran tersebut berdasarkan pada prinsip inti yang meliputi: kebutuhan
(needs), produk (goods, services and idea), permintaan (demands), nilai, biaya,
kepuasan, pertukaran, transaksi, hubungan, dan jaringan, pasar, pemasar, serta
prospek.
Perilaku
Konsumen secara umum dibagi menjadi 2 yaitu Perilaku Konsumen yang bersifat
Rasional dan Irrasional.
Berikut ini beberapa ciri-ciri dari Perilaku Konsumen yang bersifat
Rasional:
1. Konsumen memilih barang
berdasarkan kebutuhan
2. Barang yang dipilih konsumen
memberikan kegunaan optimal bagi konsumen
3. Konsumen memilih barang yang
mutunya terjamin
4. Konsumen memilih barang yang
harganya sesuai dengan kemampuan konsumen
Beberapa ciri-ciri Perilaku Konsumen yang bersifat Irrasional:
1. Konsumen sangat cepat tertarik
dengan iklan dan promosi di media cetak maupun elektronik
2. Konsumen memiliki
barang-barang bermerk atau branded yang sudah dikenal luas
3. Konsumen memilih barang bukan
berdasarkan kebutuhan, melainkan gengsi atau prestise
MANFAAT MEMPELAJARI PERILAKU KONSUMEN
Dalam
pasar yang semakin intensif tingkat persaingannya, tuntutan konsumen yang
semakin tinggi dan sangat ingin diperlakukan secara khusus, pemahaman akan
konsumen begitu tinggi. Untuk itu sangatlah dibutuhkan pengetahuan tentang
perilaku konsumen demi memuaskan konsumen dan memenangkan persaingan.
Pemahaman
terhadap perilaku konsumen sangat bermanfaat untuk kepentingan penyusunan strategi
dan bauran pemasaran. Melalui pemahaman terhadap psikografis konsumen dan juga
perilaku penggunaan, pemasar dapat melakukan segmentasi berdasarkan variabel
tersebut. Berdasarkan sikap konsumen, pemasar dapat menyusun strategi promosi,
khususnya iklan secara tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar